Rabu, 27 Januari 2010

TEORI PRODUKSI



Masukkan Code ini K1-3YD23E-6
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Kita ambl contoh sekarung tepung. Tepung merupakan bahan baku yang manfaatnya baru terasa bila telah diubah menjadi roti, usaha pembuatan tepung menjadi roti merupakan kegiatan produksi. Tapi, tidaklah mudah mengubah bahan baku mejadi barang siap konsumsi untuk dapat melakukan kegiatan produksi seorang produsen membutuhkan faktor-faktor produksi.

Faktor – Faktor Produksi
Factor-faktor produksi ada dua macam : 1. Faktor Produksi asli;
2. Faktor Produksi turunan;
• Faktor Prosuksi Asli antara lain sebagai berikut :
1. Alam, alam berperan sebagai factor produksi dan berbagai hasila alam dan sumbangnnya bagi produski :
a. Tanah, tanah yang bagus untuk ditanami membawa keuntungan yang besar bagi petani. Bagi pengrajin gerabah, tanah yang liat bisa menjadi bahan baku yang untuk pembuatan gerabah.
b. Air, Banyak usaha produksi tergantung pada air. Tanpa kesediaan air bersih pabrik pengolahan air minum akan mati. Air laut berguna sebagai bahan pembuatan garam dan banyak lagi kegunaan air yang lain.
c. Udara. Kegunaan udara ini sangat banyak disamping untuk yang kita hirup juga berguna sebagai memutar kincr angina, selain itu udara mampu mempengaruhi iklim dan menunjang kesuburan tanah.
d. Sinar Matara Hari, ini sangat berguna bagi kehidupan selain digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik dan tenaga surya sinar matahari dapat membantu kesuburan tanah, para petani dan pemilik perkebunan sangat membutuhkannya.
e. Rumbuh-tumbuhan. Mulai dari tumbuhan yang ada di belakang rumah hingga yang ada di kebun mempunyai peranan penting bagi produsen.
f. Hewan, Bagi petani hewan dapat digunakan sebagai pembajak sawah (sapi, kerbau) atau menarik kendaraan (kuda), dan juga hewan dapat dikonsumsi oleh manusia.
g. Barang Tambang. Berbagai barang tambang berguna sebagai bahan baku produksi, mulai dari minyak sebagai bahan baker, emas untuk perhiasan dn lain sebagainya.
2. Tenaga Kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah menjadi barang hasil produksi.
a. Tenaga kerja menurut sifat kerja dapat dibagi atas tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani merupakan tenaga kerja yang menekankan kemampuan berfikir. Tenaga kerja jasmani merupakan tenaga kerja yang menekankan kemampuan fisik dalam proses produksi.
b. Tenaga kerja menurut kualitas dapat dibagi atas : 1). Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih, 2). Terdidik dan terlatih. 3). Terlatih.
 Tenag kerja tidak terdidik dan tidak terlatih tidak dibutuhkan pendidikan khusus untuk melakukan pekerjaan ini. Contoh Pesuruh, Pembantu, Kuli dll.
 Tenaga kerja terdidik dan terlatih, mereka memiliki keahlian dan pendidikan sesuai bidangnya. Semakin ahli semakin mahal harganya dan semakin sulit untuk dicari. Contoh : Pengacara, Dokter dll.
 Tenaga kerja terlatih, mereka memiliki keterampilan di bidangnya, tidak perlu pendidikan tinggi, contoh ; penjahit, pengemudi dll.

• Faktor Produksi Turunan. Antara lain sebaga berikut :
1. Modal. Meski tersedia bahan baku dan manusia yang dapat mengolahnya, bila tidak ada modal, produksi tidak akan berjalan dengan baik. Jangan bayangkan modal semata-mata berupa uang. Modal lebih luas dari itu karena meliputi semua alat yang dipergunakan sebagai penunjang proses produksi. Modal terdiri dari beberapa macam yang dapat dibedakan wujudnya, sifat, subjek, bentuk, maupun sumbernya.
2. Keahlian. Yang dimaksud dengan keahlian adalah kemampuan pengusaha sebagai produsen untuk mengolah factor-faktor produksi di atas hingga dapat melakukan tindak produksi yang efektif dan efesien.
Fungi Produksi :
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan dengan keluaran. Misalkan kita akan memprosukdi jeans. Jeans itu bisa di produksi dengan berbagai macam cara. Kalai salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya akan berubah. Tenaga kerja secara sistematis fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :

Dimana :
Q = jumlah barang yang dihasilkan
F = Simbol persamaan
L = Tenaga Kerja
R = Kekayaan alam
C = Modal
T = Teknologi
Hukum Hasil yang Semakin Menurun
Hukum tambahan hasil yang semakin berkurang kalau dalam teori konsumsi dikenal sebagai The Law of diminishing utility maka diteori produksi kita mengenai The Law of diminishingreturns atau hukum tambahan hasil yang semakin berurang. Hukum yang diungkapkan oleh J. Turgot ini bunyiya :
‘Apabila factor variable ditambah dengan tambahan yang sama secara terus menerus terhadap produksi tetap, maka hasil produksi seluruhnya akan bertambah hingga pada tingkat tertentu, kemudian hasil itu semakin berkurang”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar